Shalat Tahajud Berapa Rakaat? Ini Bacaan Niat dan Waktu Terbaik Shalat Tahajud setelah Tidur

Shalat Tahajud berapa rakaat? Simak penjelasannya berikut ini. Shalat Tahajud adalah Shalat sunah yang dilakukan malam hari setelah bangun tidur. Arti "Tahajud" sendiri adalah bangun di waktu malam hari.
Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka ini bukan shalat Tahajud, tetapi shalat sunah saja seperti witir dan sebagainya. Shalat sunah ini dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak banyaknya tidak terbatas. Berikut ini tata cara shalat Tahajud dan doa setelah shalat Tahajud, dikutip dari buku Amalan Sunah Pengundang Rejeki oleh Imam Nawawi dan Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang disusun oleh Drs. Moh. Rifai'.
Shalat Tahajud adalah salah satu dari sekian shalat sunah yang diutamakan serta memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Waktu pelaksanaan shalat Tahajud adalah mulai setelah isya' sampai sepertiga akhir malam. Berikut rincian waktunya:
Sepertiga malam pertama dari jam 19.00 22.00; Sepertiga malam kedua dari jam 22.00 01.00; Sepertiga malam ketiga dari jam 01.00 masuk waktu subuh.
صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى Ushallii sunnatat Tahajudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan shalat sunah Tahajud dua raka’at semata mata karena Allah Ta’ala."
1. Membaca niat shalat tahajud seperti yang terlah tertulis di atas. Lanjutkan dengan melakukan Takbiratul Ihram (membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga). 2. Membaca doa iftitah dan surah Al Fatihah dan membaca surat surat dalam Al Quran.
3. Lakukan langkah langkah shalat pada umumnya seperti rukuk dan sujud yang lalu rakaat kemudian disamakan dengan rakaat pertama (kecuali doa iftitah). 4. Tahiyat akhir dan salam. Selanjutnya, Anda disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, sholawat, istigfar, lalu membaca doa shalat tahajud.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Rabbanaa aatina fid dun yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban naar. Artinya:
"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka." اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ Artinya:
“Ya, Allah! Bagi Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi Mu segala puji dan bagi Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi nya. Bagi Mu segala puji, Engkau benar, janji Mu benar, firman Mu benar, bertemu dengan Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada Mu aku pasrah, kepada Mu aku bertawakal, kepada Mu aku beriman, kepada Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan Mu aku berdebat (kepada orang orang kafir), kepada Mu (dan dengan ajaran Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”. Shalat witir adalah shalat dengan rakaat ganjil yang dilaksanakan setelah shalat ‘Isya. Hukum shalat witir adalah sunah mu’akkadah, artinya Nabi sangat menganjurkan agar shalat witir itu dilaksanakan.
Jumlah rakaat shalat witir minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat. Waktu pelaksanaan shalat witir sama seperti waktu shalat malam, yaitu setelah menjalankan shalat ‘Isya sampai terbit fajar (awal waktu subuh). Shalat Witir dapat dilaksanakan setelah shalat Tahajud.
Cara melaksanakan shalat witir sama seperti shalat lainnya, yang membedakan hanyalah niat dan rekaatnya ganjil. Shalat witir dilaksanakan dengan ketentuan seperti shalat biasa, diawali takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Namun, ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaan shalat witir jika dibandingkan dengan shalat sunah lainnya, yaitu hanya ada satu kali salam pada rakaat terakhir (rakaat ganjil terakhir).
Misalnya, seseorang shalat witir 3 rakaat, maka ia hanya salam satu kali pada rakaat ketiga. سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ ﴿ 3 ﴾ سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ Subhānal malikil quddūs (3 X). Subbuhun quddusun robbuna wa robbul malaaaaa ikatu war ruuh
“Maha suci Tuhan Yang Merajai lagi Maha Suci (3x) Maha Suci lagi Quddus Tuhan Kami, Tuhan para Malaikat, dan Malaikat jibril.” أَشْهَدُ أَنْ لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهْ أَسْتَغْفِرُ اللهَ Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah. Aku memohon ampun kepada Nya.” اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku.” Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.